Sejarah Hari Ini (26 Januari): Jumlah Penonton Terendah Liga Primer Inggris
http://taruhanolahraga.blogspot.com/2016/01/sejarah-hari-ini-26-januari-jumlah.html
Sejarah Hari Ini (26 Januari): Jumlah Penonton Terendah Liga Primer Inggris - Jumlah penonton terendah di era Liga Primer sampai saat ini masih dimiliki oleh Wimbledon, dengan Selhurst Park hanya dihadiri 3.039 penonton saat tim tuan rumah menjamu Everton. Hari ini 23 tahun yang lalu, Selhurst Park mendapati jumlah penonton terendah saat tuan rumah Wimbledon menjamu Everton dalam lanjutan Liga Primer Inggris 1992/93.
Di hari QaqaPoker.com Agen Judi Poker Online Indonesia Domino Terpercaya pertandingan tersebut, duel antara Wimbledon dan Everton ini hanya dihadiri 3.039 penonton, yang mana sampai saat ini catatan tersebut masih menjadi yang terendah.
Wimbledon sejatinya bermarkas di Plough Lane, namun mereka terpaksa berbagi kandang dengan Crystal Palace sejak 1991 lantaran stadion yang mereka miliki tidak memenuhi syarat untuk menggelar kompetisi kasta teratas.
Seperti diketahui, menyusul insiden Hillsborough yang merenggut banyak korban jiwa, pihak Liga Primer memberlakukan aturan yang ketat dan memerintahkan semua klub untuk memperhatikan keamanan dengan cara memperbaiki tribun atau membangun stadion baru full tempat duduk.
Pihak klub lantas memakai Selhurst Park markas Palace namun kepindahan tersebut membuat suporter setianya murka dan banyak yang tidak suka mengingat jaraknya lumayan jauh.
SIMAK JUGA
Arwanaqq.com Agen Poker Online Tanpa Robot
Di pertandingan yang merupakan matchday ke-25 itu, Wimbledon terbantu oleh Everton yang didukung 1.500 suporter tandangnya hingga membuat stadion tersebut tidak terlihat seperti kuburan.
Duel QaqaPoker.com Agen Judi Poker Online Indonesia Domino Terpercaya itu sendiri menjadi milik The Toffees, yang sukses mengklaim kemenangan 3-1 berkat brace Tony Cotee dan satu sisanya dari Ian Snodin, selagi Wimbledon hanya mampu mencetak satu gol lewat aksi John Fashanu.
Di akhir musim tersebut, Wimbledon finis di urutan ke-12 dari 22 tim yang berkompetisi, unggul satu poin di atas Everton yang menempati QaqaPoker.com Agen Judi Poker Online Indonesia Domino Terpercaya satu peringkat di bawahnya,
Sementara tim pemilik Selhurst Park, Palace, justru harus terdegradasi ke Divisi Utama setelah berakhir di posisi ke-20, dengan peringkat pertama, kedua dan ketiga masing-masing diisi oleh Manchester United, Aston Villa dan Norwich City.
Wimbledon, yang awalnya berbasis di barat daya London, resmi bubar pada 2004 silam dan kini beralih nama sebagai MK Dons, dengan klub League One tersebut bermarkas di kota Milton Keynes, sekitar 80 kilometer di utara London.
Di hari QaqaPoker.com Agen Judi Poker Online Indonesia Domino Terpercaya pertandingan tersebut, duel antara Wimbledon dan Everton ini hanya dihadiri 3.039 penonton, yang mana sampai saat ini catatan tersebut masih menjadi yang terendah.
Wimbledon sejatinya bermarkas di Plough Lane, namun mereka terpaksa berbagi kandang dengan Crystal Palace sejak 1991 lantaran stadion yang mereka miliki tidak memenuhi syarat untuk menggelar kompetisi kasta teratas.
Seperti diketahui, menyusul insiden Hillsborough yang merenggut banyak korban jiwa, pihak Liga Primer memberlakukan aturan yang ketat dan memerintahkan semua klub untuk memperhatikan keamanan dengan cara memperbaiki tribun atau membangun stadion baru full tempat duduk.
Pihak klub lantas memakai Selhurst Park markas Palace namun kepindahan tersebut membuat suporter setianya murka dan banyak yang tidak suka mengingat jaraknya lumayan jauh.
SIMAK JUGA
Arwanaqq.com Agen Poker Online Tanpa Robot
Di pertandingan yang merupakan matchday ke-25 itu, Wimbledon terbantu oleh Everton yang didukung 1.500 suporter tandangnya hingga membuat stadion tersebut tidak terlihat seperti kuburan.
Duel QaqaPoker.com Agen Judi Poker Online Indonesia Domino Terpercaya itu sendiri menjadi milik The Toffees, yang sukses mengklaim kemenangan 3-1 berkat brace Tony Cotee dan satu sisanya dari Ian Snodin, selagi Wimbledon hanya mampu mencetak satu gol lewat aksi John Fashanu.
Di akhir musim tersebut, Wimbledon finis di urutan ke-12 dari 22 tim yang berkompetisi, unggul satu poin di atas Everton yang menempati QaqaPoker.com Agen Judi Poker Online Indonesia Domino Terpercaya satu peringkat di bawahnya,
Sementara tim pemilik Selhurst Park, Palace, justru harus terdegradasi ke Divisi Utama setelah berakhir di posisi ke-20, dengan peringkat pertama, kedua dan ketiga masing-masing diisi oleh Manchester United, Aston Villa dan Norwich City.
Wimbledon, yang awalnya berbasis di barat daya London, resmi bubar pada 2004 silam dan kini beralih nama sebagai MK Dons, dengan klub League One tersebut bermarkas di kota Milton Keynes, sekitar 80 kilometer di utara London.
